Kami
pun berjalan ditengah panasnya matahari siang, berjalan lurus sampai kami
menemukan belokan ke arah kiri, dan terus berjalan lurus meskipun kulit terasa
terbakar sinar matahari di tengah hiruk pikuk Ibu kota. Sampai akhirnya kami
sampai di Pasar Pagi Mangga Dua. Aaaahhh lelah sekali rasanya, tetapi kami
masih belum menemukan tujuan kita.
Akhirnya
kami bertanya pada satpam Pasar Pagi yang sedang berjaga di gerbang depan.
“Pak, dari sini ke Glodok arahnya kemana ya pak?” kami bertanya pada satpam.
“Oh, nyebrang aja dek, naik angkot yang ke arah Kota (Kota Tua) trus nanti naik
angkot 08” jawab satpam. Kami shock dengan petunjuk yang diberikan, sudah pasti
kami berjalan terlalu jauh dan harus kembali ke arah awal kami berjalan.
Karena
kami masih ragu dengan petunjuk yang diberikan oleh satpam, kami bertanya lagi
pada petugas kebersihan Pasar pagi yang kebetulan ada juga di gerbang depan.
Tapi mereka pun memberikan jawaban yang sama seperti yang dikatakan oleh
satpam.
Akhirnya
kami memutuskan untuk berjalan kembali, melewati kembali jalanan yang sudah
kami lewati. Untung saja kami selingi beberapa canda tawa sepanjang perjalanan
kami, jadi rasa lelah kami terobati dengah tawa kami. Kami sangat menikmati perjalanan
kami yang belum jelas dimana letak tujuan kami. Kami anggap hari itu adalah
petualangan kami di Ibu Kota. Seru sekali rasanya.
Tiba –
tiba kami melihat papan petunjuk jalan yang menunjukkan Glodok ke arah kiri.
Agar lebih jelas lagi, kami bertanya lagi pada seseorang yang sedang duduk di
depan warteg bawah jembatan penyebrangan. Dan ia bilang kami harus nyebrang
dulu dan belok ke kiri. Akhirnya kami pun naik jembatan penyebrangan.
~BERSAMBUNG~
No comments:
Post a Comment