Friday, January 6, 2012

# Sharing Knowledge

Badai Matahari Gempar Menghantui Pergantian Tahun

Malam pergantian tahun bisa jadi diwarnai badai Matahari. Tapi, bukan kiamat seperti rumor yang berkembang. 
PARA ilmuwan memperingatkan adanya Badai Matahari mulai kemarin, sampai tiga hari ke depan. Bila langit cerah, partikel badai matahari yang akan menabrak matahari akan menghasilkan Northern Lights atau Aurora yang menakjubkan.

Namun sisi negatifnya, partikel badai matahari ini dapat menyebabkan radiasi dari flare atau coronal mass ejection (CME), yang menyebabkan badai magnetik. Ini berimbas pada ganggungan sinyal radio di Bumi yang mampu membuatnya lumpuh.

Ini merupakan siklus yang tejadi selama 11 tahun sekali. Peningkatan dalam matahari tersebut memang biasa terjadi, dan akan berlangsung lama. "Badai geomagnetis kategori G1 (minor) diprediksi terjadi 28 dan 29 Desember karena tibanya beberapa kali CME. Gangguan sinyal radio kategori R1 (minor) akan terjadi hingga 31 Desember," ujar The National Oceanic and Atmospheric Administration’s Space Weather Prediction Center, seperti dilansir Daily Mail, Jumat 30 Desember. 

Akibat badai magnetik Flare ini, di bumi akan mengalami gangguan sinyal yang membuat pengoperasian alat-alat seperti sistem GPS, radio dan ponsel mengalami ganguan.

Siklus CME mengandung miliaran ton gas yang meledak dengan radiasi sinar X serta ultra violet. Radiasi ini dipancarkan ke luar angkasa dengan kecepatan sekitar 5 juta mil per jam. CME mempunyai tikngkat panas yang tinggi, yang mencapai sekira 100 juta derajat Celcius. 

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), badai matahari yang terjadi beberapa hari ini kelasnya masih merupakan kelas ringan, jadi bisa dikatakan tidak berbahaya bagi manusia.

"Tidak ada badai matahari kuat sampai saat ini, hanya yang kecil-kecil saja. Kita juga harus lihat kelasnya apa, yang dikaji nanti apakah mengarah ke bumi atau tidak," ujar Thomas Jalalludin, peneliti Lapan, Jumat 30 Desember.  

Menurut Thomas, sebenarnya badai matahari tidak akan memiliki dampak terhadap manusia, karena lapisan magnet manusia terlindung dari partikel-partikel matahari yang berbahaya. Tapi jika badai matahari kuat terjadi, akan berdampak pada beberapa hal.

Selain sistem teknologi, menurutnya komunikasi radio gelombang pendek dan daerah-daerah di sekitar kutub juga akan kena dampaknya. "Daerah di dekat kutub harus mewaspadai jaringan listrik, karena bisa terjadi kerusakan pada transformatornya," tandas Thomas. (*/bs)


No comments:

Post a Comment

Pengikut Terjelek