Wednesday, March 2, 2011

# It's Mine :)

Cerpen Remaja

Tak Selamanya Cinta Itu Indah

Tak selamanya cinta itu indah. terkadang ada juga rasa sakit hati itu. Hal itu yang aku rasakan saat ini, sakit karena cinta. Aku selalu mengenang kenangan kita, indah sekali yang aku rasakan tapi kini semua berubah, bukan cinta yang membuat hatiku bahagia melainkan lara dihatiku. Apa KAU ingat tentang kita dulu?? tentang rencana-rencana yang kita ucapkan? Aku selalu mengingatnya, tiap malam ku membuka lembaran tentang kita dan tak pernah ku lupa tatapan mata mu teduh yang membuat hatiku nyaman, senyumanmu yang khas, dan cara berbicaramu yang dewasa membuat aku yakin dengan mu, bagi ku kau sangat PERFRECT. Tapi itu dulu, kini sekarang berubah. Kau berbeda saat itu, saat dimana aku sangat mencintaimu. Kau yang selalu menghubungiku tapi kini kau lebih sering menghabiskan waktu dengan orang lain ketimbang aku, aku bingung saat itu jika kau mengerti. tapi kau tetap mengacuhkan ku, akhirnya akupun menanyakan kenapa kau seperti itu, sesal aku rasakan telah menanyakan perubahan mu itu.  Kaget, sedih dan seperti orang bodoh saat mendengarkan penjelasan pecundang seperti dirimu, ternyata selain aku, kau telah memililki wanita lain. "maaf selama ini, aku tak menghubungimu sebenarnya sebelum ku mengenalmu aku tlah mempunyai wanita lain tapi dia menggantungkan hubungan diantara kami, makana itu aku beranikan diri mendekatimu dan menjalin hubungan ini, sungguh aku menyesal, dia sudah kembali lagi saat aku dan kau bersama,"penjelasan yang panjang lebar dari mulut nya sendiri yang aku dengar.
Sungguh aku benci dengan kenyataan itu, penjelasan gila itu dan aku tak terima sudah masuk dalam cinta yang bodoh seperti itu. Kejadiaan itu membuatku membenci dia, ku coba buang semua memoriku tentang dia, tapi dia selalu menghubungiku dan menitipkan salam dan ucapan-ucapan terhadap sahabatku Listi."icha, kamu dapat salam tu dari Fery. katanya tolong angkat telepon dari dia karena ada hal yang mau disampaikan. ucap sahabatku Listi yang memerhatikan ekspresiku saat menerima salam dari orang pecundang itu. Muak aku selalu mendengar salam dari dia, SMS dan email dari dia. ku anggap dia tak pernah ada, tapi ku akui aku sudah munafikan perasaan ku, aku tak bisa melupakannya, kenangan tempat kami dulu yang selalu bercanda ria bersama-sama. Aku rasa aku bisa gila dengan ini semua tapi ku coba tenangkan hati ku, aku berusaha sperti Icha yang riang, easy going dan slalu menghbiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya dan Icha yang sebelum kenal Fery si pecundang. Tapi saat aku ingin kembali seperti dulu, dia hadir dihadapan ku. Betapa kaget aku, dia datang menjemput ku ke kampus. "Icha ada hal yang ingin ku bicarakan untuk sekali ku mohon jangan menghindar," katanya dengan muka yang serius. Aku coba dengar penjelasn itu dan ku coba memahami keadannya yang tidak bisa putus karena keluarga pacarnya yang sangat menyukai nya, kami kembali seperti dulu karena aku tau dia tidak mencintai lagi pacarnya itu. Hal bodoh yang ku lakukan, kembali dalam pelukan nya. Cintaku di Mutilasi. Saat aku ingin bersama dia, slalu dia tidak bisa karena harus bersma pacarnya itu dan aku terima keadaan itu, tapi ku pikir dia tak pernah tegas dengan hubungan kami. Sampai suatu hari, aku mendapatkan SMS yang membuatku tersambar petir di siang bolong."maaf aku tak bisa melanjutkan hubungan kita, karena aku harus mempertanggung jawabkan kesalahanku. dia sudah terlambat 3 minggu." isi SMS dari dia. Stress yang aku rasa, rasanya tubuhku hancur, aku mencintainya dan mempercayai ucapannya yang tak mencintai pacarnya itu tapi sekarang pacarnya itu terlambat 3 minggu. Apa maksud semuai ini, ku coba bertemu dan meminta penjelasannya dan dia menangis dihadapanku menyesali perbuatan itu dan seminggu lagi ia menikahi wanita itu. Aku berusaha kuat dan sahabat-sahabatku slalu memberi ku kekuatn biar tegar tapi tetap saja aku tak terima smua itu. Aku hadiri pernikahan nya, ku tatap wajahnya dalam-dalam, ia menunduk seperti malu dan merasa bersalah terhadapku. Aku terima itu semua dengan berjalannya waktu, aku mencari kesibukan dan aku telah di wisuda dan bekerja ke ibukota. Tapi hingga saat ini aku tak mempercayai yang namanya CINTA, karena CINTA HANYA MEMBUAT LARA DIHATI.

2 comments:

Pengikut Terjelek